Jumat, 11 Juli 2014

Konsep Dasar Bahan Ajar



A.           PENDAHULUAN

Tugas pokok seorang guru adalah membelajarkan siswa. Dalam kegiatan belajar guru harus mencari, memilih, dan menggunakan bahan ajar. Bahan ajar tersebut harus tepat serta sesuai dengan tujuan dan materi pelajaran. Penggunaan bahan ajar yang tepat akan memberikan sumbangan posistif terhadap kefektifan pembelajaran.
Seorang sarjana S1 jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan yang berkompetensi sebagai konsultan media dan produsen media harus memahami  secara teoritis dan konseptual tentang konsep dasar bahan ajar. Untuk itu pada Bab I ini akan Anda akan mempelajari konsep dasar bahan ajar yang akan memberikan pengetahuan kepada Anda mengenai bahan ajar sebelum Anda menulis atau memilih bahan ajar yang akan digunakan pada saat menjadi seorang pendiidik nantinya. Bab I ini berisi materi mengenai pengertian bahan ajar, tujuan penyusunan bahan ajar, manfaat bahan ajar, perbedaan bahan ajar dengan buku teks, alasan mengapa guru perlu mengembangkan bahan ajar, dan macam-macam bahan ajar secara garis besar.
Pada Bab selanjutnya Anda akan mempelajari macam-macam bentuk dari bahan ajar, baik yang cetak maupun non cetak dengan lebih terperinci.


B.            TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari bab ini diharapkan Anda dapat:
1.    Merumuskan sendiri pengertian dari bahan ajar.
2.    Menjelaskan manfaat bahan ajar dari segi pendidik maupun peserta didik.
3.    Menjelaskan perbedaan bahan ajar dengan buku teks.
4.    Menjelaskan alasan guru harus menggunakan bahan ajar dalam pembelajaran.

C.           URAIAN MATERI
1.             Pengertian Bahan Ajar
a.    Menurut DIKMENJUR
Bahan ajar merupakan seperangkat materi atau substansi pembelajaran (teaching materials) yang disusun secara sistematis, menampilkan sososk utuh dari kompetensi yang akan dikuasai siswa alam kegiatan pembelajaran.
b.   National Center for Vocational Education Research Ltd/National Center for Competency Based Training
                    Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis.
c.    Badan Standar Nasional Pendidikan (2006)
                    Bahan ajar merupakan informasi, alat dan teks yang diperlukan guru/instruktur untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran.
d.   Sudjana (1996 : 95)
                    Bahan ajar merupakan suatu pendekatan yang  digunakan oleh seorang guru atau pendidik dalam melaksanakan proses pembelajaran melalui tahapan-tahapan tertentu sehingga siswa dapat mengikuti proses belajar mengajar.
e.    Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( 2008 : 125)
                        Bahan ajar adalah secara garis besar terdiri dari pengetahuan keterampilan dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah di tentukan.
f.     Wingkel (1991 : 193)
Bahan ajar adalah bahan yang digunakan untuk belajar dan mencapai tujuan intruksional, dimana siswa harus melakukan sesuatu terhadap sesuatu menurut perilaku tertentu.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan  bahan ajar adalah kumpulan dari materi materi pelajaran  yang disusun dan dikemas secara sistematis baik berupa cetak maupun non cetak, yang dapat digunakan  dalam belajar dan pembelajaran.

2.             Keterkaitan Mata Kuliah Bahan Ajar dengan Kawasan Teknologi Pendidikan
Keterkaitan mata kuliah Bahan Ajar dengan jurusan Teknologi Pendidikan bisa dilihat dari kawasan Teknologi Pendidikan itu sendiri. Yaitu:
1.      Kawasan Desain
Kawasan desain memiliki asal usul dari gerakan psikologi pembelajaran. Melalui Jim Finn dan Leonard Silvern, pendekatan sistem pembelajaran secara bertahap mulai berkembang menjadi suatu metodologi dan mulai memasukkan gagasan dari psikologi pembelajaran. Demikian juga Gagne dan briggs pada tahun 1960an ```````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````telah menggabungkan keahlian psikologi pembelajaran dengan bakat dalam desain sistem yang membuat konsep pembelajaran menjadi hidup.
Desain adalah proses untuk menentukan kondisi belajar. Tujuan desain adalah untuk menciptakan strategi dan produk pada tingkat makro seperti program dan kurikulum; dan pada tingkat mikro seperti pelajaran dan modul. Kawasan desain meliputi studi mengenai desain sistem pembelajaran, desain pesan, strategi pembelajaran dan karateristik pemelajar.
Desain Sistem Pembelajaran (DSP)
Adalah prosedur yang terorganisasi yang meliputi langkah penganalisaan, perancangan, pengembangan, pengaplikasian dan penilaian pembelajaran. Dalam istilah yang sederhana, penganalisaan adalah proses perumusan apa yang akan dipelajari; perancangan adalah proses penjabaran bagaimana cara mempelajarinya; pengembangan adalah proses penulisan dan pembuatan bahan pembelajaran; pengaplikasian adalah pemanfaatan bahan dan strategi pembelajaran; dan penilaian adalah proses penentuan ketepatan pembelajaran. Semua proses ini harus tuntas agar dapat berfungsi sebagai alat kontrol.
Desain Pesan
Menurut Grabowski desain pesan meliputi ” perencanaan untuk merekayasa bentuk fisik dari pesan” (dalam Seels, Barbara B, 1994:33) yang mengandung prinsip perhatian, persepsi dan daya serap agar terjadi komunikasi antara pengirim dan penerima. Menurut Flemming dan levi ”Membatasi pesan pada pola-pola isyarat atau simbol yang memodifikasi perilaku kognitif,afektif dan psikomotor” (dalam Seels, Barbara B.1994 :34). Karakteristik desain harus spesifik terhadap medianya dan tugas belajarnya.
Strategi Pembelajaran
Menurut Reigeluth Strategi pembelajaran adalah spesifikasi untuk menyeleksi serta mengurutkan peristiwa belajar atau kegiatan pembelajaran dalam suatu pelajaran. Strategi pembelajaran meliputi situasi belajar seperti belajar induktif serta komponen proses belajar mengajar seperti motivasi dan elaborasi (dalam Seels, BarbaraB,1994:34).
Menurut Reigeluth (1983a) membagi strategi pembelajaran menjadi 2 variabel strategi:
·                             Variabel strategi mikro adalah metode dasar untuk mengorganisasikan pembelajaran dalam suatu gagasan tunggal (yaitu sebuah konsep, prinsip yang tunggal dan sebagainya). Hal tersebut mencakup komponen strategi seperti definisi, contoh, latihan, dan bentuk sajian lain.
·                     Variabel strategi makro adalah metode dasar untuk mengorganisasikan aspek-aspek pembelajaran yang berhubungan dengan gagasan lebih dari satu, seperti mengurutkan, membuat sintesa, dan membuat ringkasan (mempreview dan mereview) gagasan-gagasan yang diajarkan (dalam Seels, Barbara B, 1994:35).
Karakteristik Pemelajar
Karakteristik pemelajar adalah segi-segi latar belakang pengalaman pembelajar yang berpengaruh terhadap efektivitas proses belajarnya. Lingkup strategi pembelajaran menggunakan penelitian motivasi untuk mengidentifikasi variabel yang harus diperhitungkan dan bagaimana caranya hal tersebut dapat diperhitungkan. Oleh sebab itu karakteristik pemelajar mempengaruhi komponen belajar yang diteliti dalam lingkup strategi pembelajaran. Karakteristik pemelajar tidak hanya berinteraksi dengan strategi pembelajaran juga dengan situasi atau konteks dan isi (menurut Bloom, 1976). (dalam Seels, Barbara B, 1994:35).
2.      Kawasan Pengembangan
Kawasan pengembangan ini berakar pada produksi media. Diawali dengan perkembangan buku teks dan alat bantu pembelajaran non proyeksi sampai munculnya media film yang merupakan tonggak perkembangan era audiovisual ke era teknologi pembelajaran modern. Pengembangan adalah proses penterjemahan spesifikasi desain ke dalam variasi teknologi yang digunakan dalam pembelajaran. Kawasan pengembangan dapat dijelaskan dengan adanya pesan yang didorong oleh isi, strategi pembelajaran yang didorong oleh teori dan manifestasi fisik dari teknologi berupa perangkat keras, perangkat lunak dan bahan pembelajaran. Kawasan pengembangan diorganisasikan dalam 4 kategori : teknologi cetak, teknologi audiovisual, teknologi berasaskan komputer dan teknologi terpadu.
Teknologi Cetak
Adalah cara untuk memproduksi atau menyampaikan bahan seperti buku dan bahan-bahan visual yang statis, terutama melalui proses pencetakan mekanis atau fotografis. Teknologi ini adalah dasar untuk pengembangan dan pemanfaatan dari kebanyakan bahan pelajaran lain. Hasil teknologi ini berupa cetakan. Teks dalam penampilan komputer adalah contoh penggunaan teknologi komputer untuk produksi. Apabila teks tersebut dicetak dalam bentuk cetakan, inilah yang merupakan teknologi cetak. Berikut karakteristik dari teknologi cetak/visual :
·         Teks dibaca secara linier, sedang visual direkam menurut ruang.
·         Keduanya biasanya memberikan komunikasi satu arah.
·         Keduanya berbentuk visual statis.
·         Pengembangannya sangat bergantung pada prinsip linguistik dan persepsi visual.
·         Keduanya berpusat pada pemelajar.
·         Informasi dapat diorganisasikan dan distrukturkan kembali oleh pemakai.
Teknologi Audiovisual
Merupakan cara memproduksi dan menyampaikan bahan dengan peralatan mekanis dan elektronis untuk menyajikan pesan audio (melalui pendengaran) dan visual (melalui penglihatan). Peralatan audiovisual memungkinkan pemroyeksian gambar hidup, `pemutaran suara dan penayangan visual yang berukuran besar seperti film, film bingkai dan transparansi. Televisi merupakan teknologi unik yang menjembatani teknologi audiovisual ke teknologi komputer dan terpadu. Karakteristik teknologi audiovisual sebagai berikut:
·         Bersifat linier.
·         Menampilkan visual yang dinamis.
·         Digunakan menurut cara yang sebelumnya telah ditentukan oleh desainer/pengembangnya.
·         Cenderung berupa bentuk representasi fisik dari gagasan yang riil dan abstrak.
·         Dikembangkan berdasarkan prinsip psikologi tingkah laku dan kognitif.
·         Sering berpusat pada guru, kurang interaktif dengan pemelajar.
Teknologi Berbasis Komputer
Merupakan cara-cara memproduksi dan menyampaikan bahan dengan menggunakan perangkat yang bersumber pada mikroprosesor. Teknologi ini berbeda dengan teknologi lain karena menyimpan informasi secara elektronis dalam bentuk digital bukan sebagai bahan cetak/visual dan ditampilkan melalui tayangan di layar monitor. Beberapa jenis aplikasi komputer biasanya disebut Computer Based Instruction (CBI), Computer Assisted Instruction (CAI), atau Computer Managed Instruction (CMI). Pengaplikasiannya dapat bersifat tutorial, dimana pembelajaran utama diberikan: latihan dan perulangan untuk mengembangkan kefasihan dalam bahan yang telah dipelajari, permainan dan simulasi untuk memberi kesempatan menggunakan pengethauan yang baru dipelajari, dan sumber data yang memungkinkan pemelajar mengakses sendiri. Teknologi komputer baik perangkat lunak maupun keras memiliki karakteristik sebagai berikut:
·         Digunakan secara acak disamping secara linier.
·         Dapat digunakan sesuai keinginan pemelajar, maupun menurut cara yang dirancang desainer/pengembang.
·         Gagasan diungkapkan secara abstrak dengan menggunakan kata, simbol dan grafis.
·         Belajar dapat berpusat pada pemelajar dengan tingkat interaksi yang tinggi.
Teknologi Terpadu
Merupakan cara memproduksi dan menyampaikan bahan dengan memadukan beberapa jenis media yang dikendalikan komputer. Komponen perangkat keras dari sistem terpadu dapat terdiri dari komputer dengan memori besar yang dapat mengakses secara acak, memiliki internal hard drive, dan sebuah monitor beresolusi tinggi. Peralatan pelengkapnya mencakup alat pemutar video, alat penayangan tambahan, perangkat keras jaringan (networking), dan sistem audio. Sedang perangkat lunaknya berupa disket video, compact disk, program jaringan, serta informasi digital. Kesemuanya dijalankan dan dikendalikan dalam suatu program belajar hymermedia menggunakan sistem authoring seperti hypercard atau toolbook. Pembelajaran dengan teknologi terpadu ini mempunyai karakteristik sebagai berikut:
·         Digunakan secara acak disamping secara linier.
·         Dapat digunakan sesuai keinginan pemelajar, maupun menurut cara yang dirancang desainer/pengembang.
·         Gagasan diungkapkan secara realistik dalam konteks pengalaman pemelajar, relevan dengan kondisi pemelajar dan dibawah kendali pemelajar.
·         Belajar dapat berpusat pada pemelajar dengan tingkat interaksi yang tinggi.
·         Prinsip ilmu kognitif dan konstruktivisme diterapkan dalam pengembangan dan pemanfaatan bahan pembelajaran.
·         Belajar dipusatkan dan diorganisasikan menurut pengetahuan kognitif sehingga pengethauan terbentuk pada saat digunakan.
·         Sifat bahan yang mengintegrasikan kata-kata dari banyak sumber.

3.      Kawasan Pemanfaatan
Pemanfaatan mungkin merupakan kawasan Teknologi Pembelajaran / Pendidikan tertua diantara kawasan-kawasan yang lain, karena penggunaan bahan audiovisual secara teratur mendahului meluasnya perhatian terhadap desain dan produksi media pembelajaran sistematik.
Pemanfaatan adalah aktivitas menggunakan proses dan sumber untuk belajar mereka yang terlibat dalam pemafaatan mempunyai tanggung jawab untuk mencocokan pemelajar dengan bahan dan aktivitas yang specifik, menyiapkan pemelajar agar dapat berintekrasi dengan bahan aktivitas yang dipilih, memberikan bimbingan selama kegiatan, membekan penilaian atas hasil yang dicapai pemelajar serta memasukkannya ke dalam prosedur organisasi yang berkelanjutan.
Pemanfaatan Media
Pemanfaatan Media adalah penggunaan yang sistematis dari sumber untuk belajar. Proses pemanfaatan media merupakan proses pengambilan keputusan berdasarkan pada spesifikasi desain pembelajaran.
Difusi Inovasi
Difusi Inovasi adalah proses berkomunikasi melalui strategi yang terencana dengan tujuan untuk diadopsi. Menurut Rogers (1983) langkah-langkah difusi tersebut adalah pengetahuan, persuasi atau bujukan, keputusan, implementasi, dan konfirmasi.
Implementasi dan Pelembagaan
Implementasi dan pelembagaan adalah pengunaan bahan dan strategi pembelajaran dalam keadaan yang sesungguhnya, sedangkan pelembagaan adalah penggunaan yang rutin dan pelestarian dari inovasi pembelajaran dalam suatu struktur atau budaya organisasi.
Kebijakan dan Regulasi
Kebijakan dan Regulasi adalah aturan dan tindakan dari masyarakat/ wakilnya yang mempengaruhi difusi atau penyebaran dan penggunaan Teknologi Pendidikan. Bidang Teknologi Pendidikan telah ikut berjasa dalam penentuan kebijakan tentang televisi pembelajaran dalam masyarakat
Keterkaitan Mata Kuliah Bahan Ajar dengan dengan Kompetensi S1 Teknologi Pendidikan
Berdasarkan kompetensi lulusan, mata kuliah bahan ajar akan menjadikan mahasiswa sebagai:
·         Menghasilkan teknolog pendidikan/pembelajaran yang mampu merancang, mengembangkan, memanfaatkan dan mengelola serta mengevaluasi program, proses dan produk pendidikan/pembelajaran dan pelatihan
·         Menghasilkan tenaga pendidik dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi serta multimedia di jenjang pendidikan dasar dan menengah.
·         Menghasilkan tenaga kependidikan sebagai pengembang kurikulum, pengelola atau teknisi sumber belajar (termasuk perpustakaan sekolah), laboran dan tenaga administratif yang menguasai teknologi informasi dan komunikasi.
·         Menghasilkan karya akademik melalui kegiatan penelitian dan pengembangan dalam bidang teknologi pendidikan/pembelajaran.
·         Memberdayakan masyarakat melalui penerapan berbagai hasil karya teknologi pendidikan/pembelajaran.
Berdasarkan kawasan TP, seorang sarjana teknologi pendidikan dapat berprofesi sebagai berikut:
·         Perancang proses dan sumber belajar ; dimana lingkup pekerjaannya meliputi perancangan sistem pembelajaran, desain pesan, strategi pembelajaran dan karakteristik pebelajar
·         Pengembang proses dan sumber belajar; dimana lingkup pekerjaannya meliputi pengembangan teknologi cetak, teknologi audiovisual, teknologi berbantuan komputer dan teknologi terpadu lainnya.
·         Pemanfaat/pengguna proses dan sumber belajar ; dimana lingkup pekerjaannya meliputi pemnafaatan media pembelajaran, difusi inovasi pendidikan, implementasi dan institusionalisasi model inovasi pendidikan, serta penerapan kebijakan dan regulasi pendidikan.
·         Pengelola proses dan sumber belajar ; dengan lingkup pekerjaan meliputi pengelolaan proyek, pengelolaan aneka sumber belajar, pengelolaan sistem penyampaian, dan pengelolaan sistem informasi pendidikan.
·         Evaluator/peneliti proses dan sumber belajar ; dengan lingkup pekerjaan meliputi melakukan analisis masalah, pengukuran acuan patokan, evaluasi formatif, evaluasi sumatif dan penelitian kawasan pendidikan lanilla.

Berdasarkan kompetensi lulusan, mata kuliah bahan ajar akan menjadikan mahasiswa sebagai:
·         Menghasilkan teknolog pendidikan/pembelajaran yang mampu merancang, mengembangkan, memanfaatkan dan mengelola serta mengevaluasi program, proses dan produk pendidikan/pembelajaran dan pelatihan
·         Menghasilkan tenaga pendidik dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi serta multimedia di jenjang pendidikan dasar dan menengah.
·         Menghasilkan tenaga kependidikan sebagai pengembang kurikulum, pengelola atau teknisi sumber belajar (termasuk perpustakaan sekolah), laboran dan tenaga administratif yang menguasai teknologi informasi dan komunikasi.
·         Menghasilkan karya akademik melalui kegiatan penelitian dan pengembangan dalam bidang teknologi pendidikan/pembelajaran.
·         Memberdayakan masyarakat melalui penerapan berbagai hasil karya teknologi pendidikan/pembelajaran.


3.             Tujuan Penyusunan Bahan Ajar
Bahan ajar disusun dengan tujuan:
a.    Menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dengan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik, yakni bahan ajar yang sesuai dengan karakteristik dan setting atau lingkungan sosial peserta didik.
b.    Membantu peserta didik dalam memperoleh alternatif bahan ajar di samping buku-buku teks yang terkadang sulit diperoleh
c.    Memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran.

4.           Manfaat Bahan Ajar
a.    Bagi Guru
1)        Membantu guru dalam melaksanakan kurikulum
2)        Sebagai pegangan dalam menentukan metode pembelajaran
3)        Dapat digunakan untuk tahun-tahun berikutnya dan bila direvisi dapat bertahan untuk waktu yang lama
4)        Buku yanguniform memberikan kesamaan mengenai bahan  dan kestandaran bahan ajar
5)        Memberi metode pengajaran yang mantap bila guru digunakan dari tahun ke tahun
6)        Tidak lagi tergantung kepada buku teks yang terkadang sulit untuk diperoleh
7)        Memperkaya karena dikembangkan dengan menggunakan berbagai referensi
8)        Menambah khasanah pengetahuan dan pengalaman guru dalam menulis bahan ajar
9)        Membangun komunikasi pembelajaran yang efektif antara guru dengan peserta didik karena peserta didik akan merasa lebih percaya kepada gurunya
10)    Menambah angka kredit jika dikumpulkan menjadi buku dan diterbitkan
b.   Bagi Siswa
1)        Memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengulang pelajaran atau mempelajari pelajaran baru
2)        Memberikan pengetahuan yang lebih mantap untuk siswa
3)        Kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik
4)        Kesempatan untuk belajar secara mandiri dan mengurangi ketergantungan terhadap kehadiran guru.
c.       Bagi Pihak Terkait
1)      Dapat mendorong pihak terkait untuk memfasilitasi pengadaan bahan pembelajaran yang dibutuhkan murid disekolah
2)      Dapat memberi masukan kepada guru atau penyusun bahan pembelajaran agar bahan pembelajaran tersebut sesuai dengan kebutuhan siswa dengan segenap lingkungannya
3)      Dapat membantu dalam pemilihan dan penetapan media serta alat pembelajaran lainnyya yang medukung keberhasilan penguasaan bahan pembelajaran oleh siswa
4)      Sebagai alat pemberian reword terhadap guru yang secara kreatif menyusun serta mengembangkan bahan pembelajaran
d.      Manfaat bahan ajar dalam pembelajaran individual dan kelompok
Metode pembelajaran individual lebih menekankan pada aktivitas siswa dibanding guru, sehingga siswa dapat memahami dan menguasai materi secara mandiri.  Metode ini dirancang sesuai dengan kebutuhan siswa secara individual dengan berbagai macam ragam  dan perbedaan dalam kecepatan pembelajaran. Manfaatnya lebih bersifat sebagai bahan utama dan sangat menentukan dalam proses pembelajaran. Hal ini disebabkan bahan ajar individual atau mandiri ini hanya berisi informasi dan pengetahuan tentang materi- materi yang harus dipelajari dan dikuasai siswa, lebih dari itu harus tersusun dengan baik sehingga mampu mengontrol dan mengawasi kegiatan belajar siswa.
Sedangkan manfaat bahan ajar dalam pembelaaran kelompok adalah sebagai bahan pendukung atau suplemen dari bahan belajar utama dan seharusnya dirancang dan disusun sedemikian rupa sehingga mampu menumbuhkan dan meningkatkan motivasi belajar siswa. Metode pembelajaran kelompok diletakkan pada pendekatan dan teknik yang dirancang khusus dan bahan belajarnya. Sehingga minim sekali membutuhkan bahan ajar dalam bentuk tertulis.

5.             Jenis-jenis Bahan Ajar
Dilihat dari aspek fungsi bahan pembelajaran dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sebagai sumber belajar yang dimanfaatkan secara langsung dan tidak langsung.
Sebagai sumber belajar yang dimanfaatkan secara langsung, bahan pembelajaran merupakan bahan ajar utama yang menjadi rujukan wajib dalam penbelajaran. Contohnya : yaitu buku teks, modul, hand out, dan bahan-bahan panduan utama lainnya. Bahan pembelajaran dikembangkan mengacu pada kurikulum yang berlaku. Khususnya yang terkait dengan tujuan dan materi kurikulum seperti kompetensi, standar materi dan indikator pencapaian.
buku teks.jpgmodul.jpghandout.JPG
                 Gambar 1 : Buku teks, modul dan hand out
Sebagai sumber belajar yang dimanfaatkan secara tidak langsung, bahan pembelajaran merupakan bahan penunjang yang berfungsi sebagai pelengkap. Contohnya: buku bacaan, majalah, program video, leaflat, poster dan komik pembelajaran. Bahan pembelajaran ini pada umumnya disusun diluar lingkup materi kurikulum. Tetapi memiliki keterkaitan yang erat dengan tujuan utamanya. Yaitu memberikan pendalaman dan pengayaan bagi siswa.
buku bacaan.jpgkomik pembelajaran.jpgleaflet.jpg
                 Gambar 2 : buku bacaan, komik pembelajaran dan leaflet
majalah2.jpgposter.jpg
Gambar 3 : majalah dan poster
                 Selain itu juga ada jenis bahan ajar dilihat dari aspek wujudnya bahan ajar dibagi menjadi dua jenis, yaitu : bahan ajar printed materials seperti : hand out, buku pelajaran, modul. Dan electronic materials seperti : CD interaktive, TV dan radio.
cd interaktif 2.jpgcd interaktif.jpg
                 Gambar 4 : CD Interaktive
6.             Perbedaan Bahan Ajar Dengan Buku Teks

No
Bahan Ajar
Buku Teks
a.       
Menimbulkan minat baca
Mengasumsikan minat dari pembaca
b.       
Ditulis dan dirancang untuk siswa
a.       Ditulis untuk pembaca (guru, dosen)
b.      Dirancang untuk dipasarkan secara luas

c.        
Menjelaskan tujuan instruksional
Belum tentu menjelaskan tujuan instruksional
d.       
Disusun berdasarkan pola belajar yang fleksibel
Disusun secara linear

e.        
Struktur berdasarkan kebutuhan siswa dan kompetensi akhir yang akan dicapai.
Stuktur berdasar logika bidang ilmu

f.        
Memberi kesempatan pada siswa untuk berlatih
Belum tentu memberikan latihan

g.       
Mengakomodasi kesulitan siswa
Tidak mengantisipasi kesukaran belajar siswa
h.       

Memberikan rangkuman
Belum tentu memberikan rangkuman
i.         
Gaya penulisan komunikatif dan semi formal
Gaya penulisan naratif tetapi tidak komunikatif
j.         

Kepadatan berdasar kebutuhan siswa
Sangat padat
k.       
Dikemas untuk proses instruksional

l.         
Mempunyai mekanisme untuk mengumpulkan umpan balik dari siswa
Tidak memilki mekanisme untuk mengumpulkan umpan balik dari pembaca
m.     
Menjelaskan cara mempelajari bahan ajar.



Terdapat sejumlah alasan, mengapa guru perlu untuk mengembangkan bahan ajar, yakni antara lain;

a.    Ketersediaan bahan sesuai tuntutan kurikulum
Pengembangan bahan ajar harus memperhatikan tuntutan kurikulum, artinya bahan belajar yang akan kita kembangkan harus sesuai dengan kurikulum. Pada kurikukulum tingkat satuan pendidikan, standard kompetensi lulusan telah ditetapkan oleh pemerintah, namun bagaimana untuk mencapainya dan apa bahan ajar yang digunakan diserahkan sepenuhnya kepada para pendidik sebagai tenaga profesional. Dalam hal ini, guru dituntut untuk mempunyai kemampuan mengembangkan bahan ajar sendiri. Untuk mendukung kurikulum, sebuah bahan ajar bisa saja menempati posisi sebagai bahan ajar pokok ataupun suplementer. Bahan ajar pokok adalah bahan ajar yang memenuhi tuntutan kurikulum. Sedangkan bahan ajar suplementer adalah bahan ajar yang dimaksudkan untuk memperkaya, menambah ataupun memperdalam isi kurikulum.
Apabila bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum tidak ada ataupun sulit diperoleh, maka membuat bahan belajar sendiri adalah suatu keputusan yang bijak. Untuk mengembangkan bahan ajar, referensi dapat diperoleh dari berbagai sumber baik itu berupa pengalaman ataupun pengetahauan sendiri, ataupun penggalian informasi dari narasumber baik orang ahli ataupun teman sejawat. Demikian pula referensi dapat kita peroleh dari buku-buku, media masa, internet, dll. Namun demikian, kalaupun bahan yang sesuai dengan kurikulum cukup melimpah bukan berarti kita tidak perlu mengembangkan bahan sendiri. Bagi siswa, seringkali bahan yang terlalu banyak membuat mereka bingung, untuk itu maka guru perlu membuat bahan ajar untuk menjadi pedoman bagi siswa.

b.   Karakteristik sasaran
Bahan ajar yang dikembangkan orang lain seringkali tidak cocok untuk siswa kita. Ada sejumlah alasan ketidakcocokan, misalnya, lingkungan sosial, geografis, budaya, dll. Untuk itu, maka bahan ajar yang dikembangkan sendiri dapat disesuaikan dengan karakteristik sasaran. Selain lingkungan sosial, budaya, dan geografis, karakteristik sasaran juga mencakup tahapan perkembangan siswa, kemampuan awal yang telah dikuasai, minat, latar belakang keluarga dll. Untuk itu, maka bahan ajar yang dikembangkan sendiri dapat disesuaikan dengan karakteristik siswa sebagai sasaran.
c.    Tuntutan pemecahan masalah belajar
Pengembangan bahan ajar harus dapat menjawab atau memecahkan masalah ataupun kesulitan dalam belajar. Terdapat sejumlah materi pembelajaran yang seringkali siswa sulit untuk memahaminya ataupun guru sulit untuk menjelaskannya. Kesulitan tersebut dapat saja terjadi karena materi tersebut abstrak, rumit, asing, dsb. Untuk mengatasi kesulitan ini maka perlu dikembangkan bahan ajar yang tepat. Apabila materi pembelajaran yang akan disampaikan bersifat abstrak, maka bahan ajar harus mampu membantu siswa menggambarkan sesuatu yang abstrak gersebut, misalnya dengan penggunaan gambar, foto, bagan, skema, dll. Demikian pula materi yang rumit, harus dapat dijelaskan dengan cara yang sederhana, sesuai dengan tingkat berfikir siswa, sehingga menjadi lebih mudah dipahami.

8.             Macam-Macam Bahan Ajar
a.    Menurut Feren Universitaet and Open University respectively
Macam-macan bahan bahan ajar adalah Media tulis, audio visual elektronik, dan interaktif terintegrasi yang kemudian disebut sebagai medienverbund (bahasa jerman yang berarti media terintegrasi) atau mediamix.
b.      Bernd Weidenmann, 1994 dalam buku Lernen mit Bildmedien
Mengelompokkan bahan ajar  menjadi tiga besar, yaitu :
1)            auditif yang menyangkut radio (Rundfunk), kaset (Tonkassette), piringan hitam (Schallplatte).
2)            visual (visuell) yang menyangkut Flipchart, gambar (Wandbild), film bisu (Stummfilm), video bisu (Stummvideo), program komputer (Computer-Lernprogramm), bahan tertulis dengan dan tanpa gambar (Lerntext, mit und ohne Abbildung).
3)            audio visual (audiovisuell) yang menyangkut berbicara dengan gambar (Rede mit Bild), pertunjukan suara dan gambar (Tonbildschau),dan film/video.
c.    Berdasarkan teknologi yang digunakan
Berdasarkan teknologi yang digunakan bahan ajar dengar (audio) seperti kaset, radio, piringan hitam, dan compact disk audio. Bahan ajar pandang dengar (audio visual) seperti video compact disk, film. Bahan ajar multimedia interaktif (interactive teaching material) seperti CAI (Computer Assisted Instruction), compact disk (CD) multimedia pembelajarn interaktif, dan bahan ajar berbasis web (web based learning materials).Bahan cetak dapat ditampilkan dalam berbagai bentuk. Jika bahan ajar cetak tersusun secara baik maka bahan ajar akan mendatangkan beberapa keuntungan seperti yang dikemukakan oleh Steffen Peter Ballstaedt, 1994 yaitu:
1)            Bahan tertulis biasanya menampilkan daftar isi, sehingga memudahkan bagi seorang guru untuk menunjukkan kepada peserta didik bagian mana yang sedang dipelajari
2)            Biaya untuk pengadaannya relatif sedikit
3)            Bahan tertulis cepat digunakan dan dapat dipindah-pindah secara mudah
4)            Susunannya menawarkan kemudahan secara luas dan kreativitas bagi individu
5)            Bahan tertulis relatif ringan dan dapat dibaca di mana saja
6)            Bahan ajar yang baik akan dapat memotivasi pembaca untuk melakukan aktivitas, seperti menandai, mencatat, membuat sketsa
7)            Bahan tertulis dapat dinikmati sebagai sebuah dokumen yang bernilai besar
8)            Pembaca dapat mengatur tempo secara mandiri

d.   Bahan ajar cetak
1)            Handout
Handout adalah bahan tertulis yang disiapkan oleh seorang guru untuk memperkaya pengetahuan peserta didik. Menurut kamus Oxford hal 389, handout is prepared statement given. Handout adalah pernyataan yang telah disiapkan oleh pembicara.
Handout biasanya diambilkan dari beberapa literatur yang memiliki relevansi dengan materi yang diajarkan/ KD dan materi pokok yang harus dikuasai oleh peserta didik. Saat ini handout dapat diperoleh dengan berbagai cara, antara lain dengan cara download dari internet, atau menyadur dari sebuah buku.
handout.JPG  Gambar 5 : Contoh handout
2)            Buku
Buku adalah bahan tertulis yang menyajikan ilmu pengetahuan buah pikiran dari pengarangnya. Oleh pengarangnya isi buku didapat dari berbagai cara misalnya: hasil penelitian, hasil pengamatan, aktualisasi pengalaman, otobiografi, atau hasil imajinasi seseorang yang disebut sebagai fiksi. Menurut kamus oxford hal 94, buku diartikan sebagai: Book is number of sheet of paper, either printed or blank, fastened together in a cover. Buku adalah sejumlah lembaran kertas baik cetakan maupun kosong yang dijilid dan diberi kulit. Buku sebagai bahan ajar merupakan buku yang berisi suatu ilmu pengetahuan hasil analisis terhadap kurikulum dalam bentuk tertulis.
Buku yang baik adalah buku yang ditulis dengan menggunakan bahasa yang baik dan mudah dimengerti, disajikan secara menarik dilengkapi dengan gambar dan keterangan-keterangannya, isi buku juga menggambarkan sesuatu yang sesuai dengan ide penulisannya. Buku pelajaran berisi tentang ilmu pengetahuan yang dapat digunakan oleh peserta didik untuk belajar, buku fiksi akan berisi tentang fikiran-fikiran fiksi si penulis, dan seterusnya.
                        buku bacaan.jpg          Gambar 6 :  contoh buku Ajar           
3)            Modul
Modul adalah sebuah buku yang ditulis dengan tujuan agar peserta didik dapat belajar secara mandiri tanpa atau dengan bimbingan guru, sehingga modul berisi paling tidak tentang:
a)        Petunjuk belajar (Petunjuk siswa/guru)
b)        Kompetensi yang akan dicapai
c)        Content atau isi materi
d)       Informasi pendukung
e)        Latihan-latihan
f)         Petunjuk kerja, dapat berupa Lembar Kerja (LK)
g)        Evaluasi
h)        Balikan terhadap hasil evaluasi
Sebuah modul akan bermakna kalau peserta didik dapat dengan mudah menggunakannya. Pembelajaran dengan modul memungkinkan seorang peserta didik yang memiliki kecepatan tinggi dalam belajar akan lebih cepat menyelesaikan satu atau lebih KD dibandingkan dengan peserta didik lainnya. Dengan demikian maka modul harus menggambarkan KD yang akan dicapai oleh peserta didik, disajikan dengan menggunakan bahasa yang baik, menarik, dilengkapi dengan ilustrasi.
modul.png      Gambar 7 : contoh modul
4)        Lembar Kegiatan Siswa
Kegiatan siswa (student worksheet) adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Lembar kegiatan biasanya berupa petunjuk, langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas. Suatu tugas yang diperintahkan dalam lembar kegiatan harus jelas KD yang akan dicapainya. Lembar kegiatan dapat digunakan untuk mata pembelajaran apa saja. Tugas-tugas sebuah lembar kegiatan tidak akan dapat dikerjakan oleh peserta didik secara baik apabila tidak dilengkapi dengan buku lain atau referensi lain yang terkait dengan materi tugasnya.
Tugas-tugas yang diberikan kepada peserta didik dapat berupa teoritis dan atau tugas-tugas praktis. Tugas teoritis misalnya tugas membaca sebuah artikel tertentu, kemudian membuat resume untuk dipresentasikan. Sedangkan tugas praktis dapat berupa kerja laboratorium atau kerja lapangan, misalnya survey tentang harga cabe dalam kurun waktu tertentu di suatu tempat. Keuntungan adanya lembar kegiatan adalah bagi guru, memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran, bagi siswa akan belajar secara mandiri dan belajar memahami dan menjalankan suatu tugas tertulis.
Dalam menyiapkannya guru harus cermat dan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai, karena sebuah lembar kerja harus memenuhi paling tidak kriteria yang berkaitan dengan tercapai/ tidaknya sebuah KD dikuasai oleh peserta didik.
lks.jpgGambar 8 : contoh lembar kerja siswa

5)        Brosur
Brosur adalah bahan informasi tertulis mengenai suatu masalah yang disusun secara bersistem atau cetakan yang hanya terdiri atas beberapa halaman dan dilipat tanpa dijilid atau selebaran cetakan yang berisi keterangan singkat tetapi lengkap tentang perusahaan atau organisasi (Kamus besar Bahasa Indonesia, Edisi Kedua, Balai Pustaka, 1996). Dengan demikian, maka brosur dapat dimanfaatkan sebagai bahan ajar, selama sajian brosur diturunkan dari KD yang harus dikuasai oleh siswa. Mungkin saja brosur dapat menjadi bahan ajar yang menarik, karena bentuknya yang menarik dan praktis. Agar lembaran brosur tidak terlalu banyak, maka brosur didesain hanya memuat satu KD saja. Ilustrasi dalam sebuah brosur akan menambah menarik minat peserta didik untuk menggunakannya.
brosur.jpgGambar 9 : contoh brosur
6)        Leaflet
A separate sheet of printed matter, often folded but not stitched (Webster’s New World, 1996) Leaflet adalah bahan cetak tertulis berupa lembaran yang dilipat tapi tidak dimatikan/dijahit. Agar terlihat menarik biasanya leaflet didesain secara cermat dilengkapi dengan ilustrasi dan menggunakan bahasa yang sederhana, singkat serta mudah dipahami. Leaflet sebagai bahan ajar juga harus memuat materi yang dapat menggiring peserta didik untuk menguasai satu atau lebih KD.
                        leaflet.jpgGambar 10 : contoh leaflet
7)        Wallchart
Wallchart adalah bahan cetak, biasanya berupa bagan siklus/proses atau grafik yang bermakna menunjukkan posisi tertentu. Agar wallchart terlihat lebih menarik bagi siswa maupun guru, maka wallchart didesain dengan menggunakan tata warna dan pengaturan proporsi yang baik. Wallchart biasanya masuk dalam kategori alat bantu melaksanakan pembelajaran, namun dalam hal ini wallchart didesain sebagai bahan ajar. Karena didesain sebagai bahan ajar, maka wallchart harus memenuhi kriteria sebagai bahan ajar antara lain bahwa memiliki kejelasan tentang KD dan materi pokok yang harus dikuasai oleh peserta didik, diajarkan untuk berapa lama, dan bagaimana cara menggunakannya. Sebagai contoh wallchart tentang siklus makhluk hidup binatang antara ular, tikus dan lingkungannya.
wallchart.jpgGambar 11 : contoh wallchart
8)        Foto/Gambar
Foto/gambar memiliki makna yang lebih baik dibandingkan dengan tulisan. Foto/gambar sebagai bahan ajar tentu saja diperlukan satu rancangan yang baik agar setelah selesai melihat sebuah atau serangkaian foto/gambar siswa dapat melakukan sesuatu yang pada akhirnya menguasai satu atau lebih KD. Menurut Weidenmann dalam buku Lehren mit Bildmedien menggambarkan bahwa melihat sebuah foto/gambar lebih tinggi maknanya dari pada membaca atau mendengar. Melalui membaca yang dapat diingat hanya 10%, dari mendengar yang diingat 20%, dan dari melihat yang diingat 30%. Foto/gambar yang didesain secara baik dapat memberikan pemahaman yang lebih baik. Bahan ajar ini dalam menggunakannya harus dibantu dengan bahan tertulis. Bahan tertulis dapat berupa petunjuk cara menggunakannya dan atau bahan tes.
Sebuah gambar yang bermakna paling tidak memiliki kriteria sebagai berikut:
                                                (a)          Gambar harus mengandung sesuatu yang dapat dilihat dan penuh dengan informasi/data. Sehingga gambar tidak hanya sekedar gambar yang tidak mengandung arti atau tidak ada yang dapat dipelajari.
                                                (b)          Gambar bermakna dan dapat dimengerti. Sehingga, si pembaca gambar benar-benar mengerti, tidak salah pengertian.
                                                (c)          Lengkap, rasional untuk digunakan dalam proses pembelajaran, bahannya diambil dari sumber yang benar. Sehingga jangan sampai gambar miskin informasi yang berakibat penggunanya tidak belajar.
foto.jpggambar.jpg
               Gambar 12 : contoh foto dan gambar
e.    Bahan ajar non cetak audio
1)        Kaset/Piringanhitam/Compact disk
a)        Judul diturunkan dari kompetensi dasar atau materi pokok sesuai dengan besar kecilnya materi.
b)        Petunjuk penggunaan kaset/PH/D, dimaksudkan agar kaset/PH/D mudah digunakan.
c)        Informasi pendukung dijelaskan secara jelas, padat, menarik dalam bentuk tertulis yang kemudian direkam dalampita kaset/Ph/CD.
d)       Tugas-tugas ditulis dalam lembar kertas lain,misalnya berupa tugas mendengarkan dan menjawab pertanyaan.
e)        Tugas lain misalnya menugaskan siswa untuk mendengarkan kemudian menirukan apa yang mereka dengar daripita kaset.
f)         Penilaian dapat dilakukan terhadap hasil karya dari tugas yang diberikan yaitu sewaktu mereka menirukan apayang mereka dengar.
g)        Gunakan berbagai sumber belajar yang dapat memperkaya materi misalnya buku, majalah, internet, jurnal hasilpenelitian sebagai bahan dalam membuat program audio.
kaset.jpgpiringan hitam.jpgcd.jpg
     Gambar 13 : contoh kaset, piringan hitam dan compact disc


2)        Radio
a)        Judul diturunkan dari kompetensi dasar atau materi pokok sesuai dengan besar kecilnya materi.
b)        Petunjuk pemanfaatan radio, dimaksudkan agar siswa tahu bagaimana cara menggunakan radio sebagai bahan ajar.
c)        Informasi pendukung dijelaskan secara jelas, padat, menarik dalam bentuk tertulis yang kemudian dibacakan ataudiputar dengan pita kaset pada program siaran radio.
d)       Tugas-tugas ditulis dalam lembar kertas lain, misalnya berupa tugas mendengarkan program radio dan membuatlaporan tentang apa yang mereka dengar.
e)        Penilaian dapat dilakukan terhadap hasil karya dari tugas yang diberikan yaitu sewaktu mereka menyusun laporan.
f)         Gunakan berbagai sumber belajar yang dapat memperkaya materi misalnya buku, majalah, internet, jurnal hasilpenelitian sebagai bahan dalam membuat program radio.

f.     Bahan ajar pandang dengar (audio visual)
1)        Video /Film
a)        Judul diturunkan dari kompeternsi dasar atau materi pokok sesuai dengan besar kecilnya materi.
b)        Membuat sinopsis yang menggambarkan secara singkat dan jelas tentang materi yang akan dibahas dalam sebuah program video.
c)        Informasi pendukung dijelaskan secara jelas, padat, menarik dalam storyboard/naskah. Gunakan berbagai sumber belajar untukmemperkaya materi misalnya buku, majalah, video, internet, jurnal hasil penelitian. Sebuah storyboard biasanya ditulis dalam duakolom, dimana kolom satu berisi tantang gambar/bagan yang dilengkapi dengan perintah-perintah pengambilan gambar dan kolomlainnya berupa narasi yang menjelaskan gambar.
d)       Kejelasan sebuah storyboard akan memudahkan dalam memproduksi sebuah programvideo/film.
e)        Pengambilan gambar dilakukan atas dasar storyboard. Agar hasilnya baik dikerjakan oleh orang yang menguasai alat rekam gambar.
f)         Editing dilakukan oleh yang mengetahui alat edit didampingi oleh orang yang menguasai substansi/isimateri video/film.
g)        Agar hasilnya memuaskan, sebaiknya sebelum digandakan dilakukan penilaian terhadap program secara keseluruhan baik secarasubstansi,edukasi maupun sinematografinya.
h)        Program video/film biasanya tidak interaktif, namun tugas-tugasnya dapat diberikan pada akhir penayangan melalui presenter
i)          Tugas-tugas dapat juga ditulis dalam lembar kertas lain, misalnya berupa tugas praktek yaitu mempraktekkan apa yang telahdilihat dalam program video
j)          Tugas dapat diberikan secara individu atau kelompok.
k)        Penilaian dapat dilakukan terhadap jawaban tertulis dari pertanyaan dalam program video/film atau hasil karya dari tugas yangdiberikan.
2)        Orang/Narasumber
a)        Judul diturunkan dari kompeternsi dasar atau materi pokok disesuaikan dengan besar kecilnya materi.
b)        Menentukan orang/nara sumber sesuai dengan materi yang akan disajikan.
c)        Nara sumber biasanya digunakan untuk materi-materi spesifik yang memerlukan ahli, misalnya untuk materi yang berkaitan denganperkembangan teknologi informasi, materi tentang pencemaran lingkungan mengundang ahli lingkungan dari kementerianKLH.
d)       Informasi yang akan diberikan oleh nara sumber diberitahukan terlebih dahulu kepada nara sumber tentang ruang lingkup bahasanyangharus disajikan. Sebaiknya disampaikan kepada nara sumber dalam bentuk tulisan.
e)        Tugas yang harus dilakukan oleh peserta didik misalnya membuat notulen hasil pemaparan dan diskusi dengan nara sumber.
f)         Tugasdapat dilakukan secara individual atau kelompok.
g)        Penilaian dilakukan terhadap hasil notulen yang dilakukan oleh peserta didik.
h)        Bahan ajar multimedia interaktif (interactive teaching material) seperti CAI (Computer Assisted Instruction), compact disk (CD) multimedia pembelajaran interaktif, dan bahan ajar berbasis web (web based learning materials).

D.           RANGKUMAN
Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/instruktor dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis.(National Center for Vocational Education Research Ltd/National
Bahan ajar disusun dengan tujuan: (a) menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dengan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik, yakni bahan ajar yang sesuai dengan karakteristik dan setting atau lingkungan sosial peserta didik, (b) membantu peserta didik dalam memperoleh alternatif bahan ajar di samping buku-buku teks yang terkadang sulit diperoleh, dan (c) memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran.
Sedangkan manfaat bahan ajar  terbagi atas dua yaitu : (1)Manfaat bagi guru meliputi diperoleh bahan ajar yang sesuai tuntutan kurikulum dan sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik, tidak lagi tergantung kepada buku teks yang terkadang sulit untuk diperoleh, memperkaya karena dikembangkan dengan menggunakan berbagai referensi, menambah khasanah pengetahuan dan pengalaman guru dalam menulis bahan ajar, membangun komunikasi pembelajaran yang efektif antara guru dengan peserta didik karena peserta didik akan merasa lebih percaya kepada gurunya, menambah angka kredit jika dikumpulkan menjadi buku dan diterbitkan ; (2) manfaat bagi peserta didik yaitu kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik, kesempatan untuk belajar secara mandiri dan mengurangi ketergantungan terhadap kehadiran guru, mendapatkan kemudahan dalam mempelajari setiap kompetensi yang harus dikuasainya (Center for Competency Based Training).Guru harus memiliki atau menggunakan bahan ajar yang sesuai dengan kurikulum, karakteristik sasaran, dan tuntutan pemecahan masalah belajar.
Perbedaan bahan ajar dengan buku teks. (1) bahan ajar : menimbulkan minat baca, ditulis dan dirancang untuk siswa, menjelaskan tujuan instruksional , disusun berdasarkan pola belajar yang fleksibel , struktur berdasarkan kebutuhan siswa dan kompetensi akhir yang akan dicapai, memberi kesempatan pada siswa untuk berlatih, mengakomodasi kesulitan siswa, memberikan rangkuman, gaya penulisan komunikatif dan semi formal, kepadatan berdasar kebutuhan siswa, dikemas untuk proses instruksional, mempunyai mekanisme untuk mengumpulkan umpan balik dari siswa dan menjelaskan cara mempelajari bahan ajar.
Sedangkan buku teks mengasumsikan minat dari pembaca , ditulis untuk pembaca (guru, dosen), dirancang untuk dipasarkan secara luas, belum tentu menjelaskan tujuan instruksional, disusun secara linear, stuktur berdasar logika bidang ilmu, belum tentu memberikan latihan, tidak mengantisipasi kesukaran belajar siswa, belum tentu memberikan rangkuman, gaya penulisan naratif tetapi tidak komunikatif, sangat padat, dan tidak memilki mekanisme untuk mengumpulkan umpan balik dari pembaca.
Jenis Bahan Ajar : (a) bahan ajar pandang (visual) terdiri atas bahan cetak (printed) seperti antara lain handout, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet, wallchart, foto/gambar, dan non cetak (non printed), seperti model/maket, (b) bahan ajar dengar (audio) seperti kaset, radio, piringan hitam, dan compact disk audio, (c) bahan ajar pandang dengar (audio visual) seperti video compact disk, film, dan (d) bahan ajar multimedia interaktif (interactive teaching material) seperti CAI (Computer Assisted Instruction), compact disk (CD) multimedia pembelajaran interaktif, dan bahan ajar berbasis web (web based learning materials).

E.            LATIHAN
1.    Rumuskan pengertian bahan aja menurut Anda sendiri !
2.    Jelaskanlah perbedaan antara buku teks dengan bahan ajar!
3.    Jelaskan alasan yang melatarbelakangi guru perlu membuat bahan ajar!




F.            DAFTAR BACAAN
Jasmadi, dkk. 2008. Panduan Menyusun Bahan Ajar Berbasis Kompetensi. Jakarta: PT Elex Media Komputindo

Wahyu, Wibowo.2012. Menulis Buku Ajar Perguruan Tinggi. Jakarta: Bidik Phronesia

Arifin, samsul. 2007. Sukses Menulis Buku Ajar & Referensi. Jakarta: PT Grasindo

1 komentar: